18 January 2016

Mencintai dengan kebebasan

Di suatu pagi,
saya terbangun dan tetiba sedih.

Betapa rasa takut kehilangan menyergap.

Tapi mencintai berarti membebaskan.
Maka saya ingin membebaskan,
karena tak ada yang lebih membahagiakan daripada dicintai dengan kebebasan.

----------------------------------------------

Saya pernah bertanya-tanya,
mengapa Sang Pencipta memberi kebebasan kepada manusia,
ketika Ia benar-benar mencintai?

Sang Pencipta, Maha Kuasa,
mengapa tak mengekang manusia,
dengan pilihan-pilihan aman saja?
kalau pada akhirnya,
taruhannya adalah kematian yang kekal.

Apakah Ia sungguh cinta?
Atau Ia sebenarnya hanya ingin menyaksikan permaian,
lalu tertawa dengan pilihan salah yang dibuat umatNya?

---------------------------------------------

Kemudian saya masuk dalam sebuah percintaan,
dimana rasa takut kehilangan bisa datang begitu tiba-tiba.

Godaan untuk mengekang selalu ada,
tapi seringkali saya tepis jauh.

Kesadaran itu tiba-tiba muncul,
bahwa cinta bukanlah sesuatu yang dapat dipaksakan.
Semakin cinta, semakin harus bisa membebaskan,
bahwa mencintai juga berarti harus siap hancur,
ketika yang dicintai memilih untuk menjauh.

Mungkin ini jawaban Sang Pencipta

--------------------------------------------

Di suatu pagi,
saya terbangun dan tetiba sedih.

Betapa rasa takut kehilangan menyergap.

Tapi mencintai berarti membebaskan.
Maka saya ingin membebaskan,
karena tak ada yang lebih membahagiakan daripada dicintai dengan kebebasan.

0 comments: