28 December 2015

Mencintai dengan Sederhana.

Seperti anak perempuan kecil lainnya,
saya pernah berharap mempunyai pasangan yang romantis,
seperti pria idaman semua wanita di film-film.

Kemudian secara tidak sengaja,
saya jatuh cinta dengan sosok pria yang tidak romantis.

Beberapa kali saya kecewa,
tak ada hadiah di hari ulang tahun,
tak ada bunga di hari valentine.

Seringkali saya bertanya-tanya,
Mengapa saya jatuh cinta dengan dia?
Mengapa bukan dengan yang lain?

Tapi,
cinta,
akan selalu hadir tanpa alasan.

Saya cinta.
dan saya tak menemukan satu pun alasannya.

Seiring waktu,
pria yang tidak romantis ini mengajarkan banyak hal yang sangat berharga.

bagaimana mencintai dengan jujur,
tanpa banyak basa-basi dan kata-kata gombal,
Cintanya bukan hanya polesan bibir,
tak luntur, meski bertahun-tahun telah lewat.

bagaimana mencintai dengan tulus,
memberikan waktu dan tenaga tanpa pernah mengeluh.
Cintanya tak pernah kenal lelah,
meski harus mengorbankan dirinya.

bagaimana mencintai dengan sederhana,
bukan dengan hadiah dan bunga,
Cinta membuatnya memberikan diri sepenuhnya
untuk selalu mendukung kemajuan saya.

Lalu detik itu saya jadi malu,
masihkah saya perlu yang romantis?
kalau ternyata si "tidak romantis" ini,
bisa membuat si "tukang bosan",
bertahan hingga sepuluh tahun dalam rasa cinta yang selalu bertambah kuat?

Saya beruntung,
dicintai dengan nyata,
senyata rasa cinta itu sendiri.

Jujur, tulus, dan sederhana.
Tanpa banyak basa basi.

Ayo melangkah!

Mari kita mulai kembali segala sesuatu.

Bersihkan yang kotor,
Rapikan yang tersisa,
Tata yang baru.

Hidup adalah sebuah pelajaran,
terjadi dengan urutan yang tepat,
membawa kita siap,
menghadapi yang memang harus dihadapi.

Memaafkan, dan terus melangkah.
Memaafkan, dan terus melangkah.
Memaafkan, dan tak lagi melihat kebelakang.

Bahwa hidup adalah masa depan.
Bukan bayangan masa lalu.

Untuk kamu,

Mengakhiri tahun ini,
saya maafkan kamu.

Untuk semua kesalahan yang kamu lakukan,
Untuk setiap rencana yang belum terlaksana,
Untuk kenangan pahit yang sering terlintas,
Untuk hal baik yang selalu dilupakan,
Untuk waktu yang terbuang percuma,
Untuk keegoisan yang parah,
Untuk kesombongan yang menyamar,
Untuk janji yang selalu terbengkalai,
Untuk ketidakkonsistenan yang membuat marah,
Untuk jalan yang tersasar,
Untuk fokus yang selalu melenceng,
Untuk perbuatan buruk yang selalu dilakukan,
Untuk kemunafikan yang selalu disembunyikan,
dan untuk segala borok.

Saya maafkan kamu.

Bahwa ternyata kita berjalan berat,
karena saya selalu benci kamu.

Maka,
Biarlah kita kembali berdamai.

Mengakhiri tahun ini,
saya maafkan kamu.

16 December 2015

Mimpi Buruk

Ternyata mereka masih menghantui.

Menyerang tiba-tiba,
dan membuat saya benci.

Gemetar.

Sulit untuk percaya,
bahwa hancur itu masih nyata.

Sedih.

03 December 2015

.

Diluar kebiasaan,
Saya hilangkan seluruh target yang selalu menghantui.

Agenda yang selalu dicoret-coret.
saya biarkan kosong,
tanpa target,
tanpat tuntutan.

Mungkin sudah terlalu lelah dan jenuh,
maka saya biarkan ia beristirahat sejenak.
Sambil mengisi senjata, untuk langkah selanjutnya.