22 September 2017

....

Jangan terlalu naif sayang.

Di dunia yang kejam ini,
Jangan terlalu percaya akan sikap baik.
Lebih baik apatis.

Terlalu percaya dengan setan-setan bermulut manis,
Membuat kamu terlihat bodoh.
Menjadi bual-bualan si pembawa berita.

Tapi tak apa.

Nyatanya kamu sudah belajar satu lagi tentang hal berharga.

Yang kuat, sayang.
Di depan masih banyak pelajaran menanti.

19 September 2017

Catatan Kecil

Seketika rasa sakit itu menyergap.
Membuat saya terdiam dalam pikiran yang mengawang bebas.
Memaksa saya kembali ke masa lampau,
dan menemui pertanyaan-pertanyaan "Mengapa?"
yang tak bisa terjawab.
Hati saya perih.
Saya merasa sesak.
Muak.

Kabar itu kembali menghantui,
Sosoknya kembali asing.
Kembali tak bisa saya percaya.
Terperosok dalam kesedihan yang menyayat.

Tapi...
Tidak lagi untuk kali ini.
Kali ini saya memutuskan untuk bebas dari belenggunya.

Yang lalu biarlah berlalu,
karena mengingat luka, hanya akan membuat nyeri.
Sakit bukan untuk diratapi,
tapi jadi bekal untuk masa depan.

Saya bukan lagi produk dari masa lalu.
Biarlah berlalu segala yang menyakitkan,
seiring sang waktu yang tak akan pernah berulang.

Kini saya berdiri tegak,
berhadapan dengan diri saya sendiri.

Memang bodoh,
tapi kali ini saya hanya ingin terjun se-terjun-terjunnya.
Tanpa prasangka.

mungkin akan mendarat dengan nyaman,
mungkin akan hancur berkeping-keping.

Entahlah.

Hidup memang merupakan sekumpulan ketidakpastian.

Yang pasti, saya ingin tetap bahagia menghadapi ketidakpastian itu.