Gadis yang Malang

Lepas dari hingar bingar keramaian,
seorang gadis tertunduk lesu,
terkungkung dalam pikirannya..

akalnya yang sempit,
terjejali dengan segala hal..

prediksi masa depan,
penyesalan masa lalu,
dan kekuatiran saat ini,
semua bercampur jadi satu..
walau ia mencoba untuk menghapusnya..

ingin ia menghempaskan semua itu,
tapi apa daya,
inilah yang harus dihadapinya..

Gemetar,
getir ketakutan mulai menyeruak,
ditengah rasa sakit
yang semakin menjadi-jadi..

Benar kata seseorang,
gadis itu selalu bertengkar dengan pikirannya..

dan kali ini ia kalah..
sungguh-sungguh kalah..

rasa gundah semakin menyergap,
entah mengapa semakin membuat kebencian itu bertambah..

"Gadis yang malang,
aku berikan kamu sebentuk perhatian,
sebagai teman untuk tidurmu malam ini..
karena mungkin hanya itu yang kau butuhkan sekarang.."

Sang Ego

Ah!
dia mulai lagi..

untuk sekian kalinya membuat aku menjadi egois..
jadi tak tahu malu..
dan kehilangan arah..

aneh!
padahal dulu sudah kukubur ia dalam-dalam
Tapi kini ia balik lagi..

aku benci dia..
tapi aku terkena candunya..

Fokuskan pikiran untuk terlepas darinya..
hanya itu yang aku inginkan saat ini..

Yang Kehilangan..

Kamu tak akan pernah tahu,
bahwa jauh di lubuk hatinya,
ia menahan kesedihan..

air matanya tertahan,
ia sembunyikan di balik tawa
yang selalu ditunjukkannya..

Ia merindukan sebuah pelukan tulus,
sebuah kehangatan dan kekuatan,
agar ia mampu menghadapi semua..

Ia merindukan perhatian,
ia hanya membutuhkan waktu sesaat untuk didengar
dari orang-orang yang terlalu sibuk memikirkan dirinya sendiri..

Ia kehilangan,
tak ada teman berbagi,
dan tak ada orang yang peduli..

Berita Kematian..

Entah sudah berapa kali,
berita itu mengusik..
memaksaku untuk berpikir,
keluar dari zona nyaman ini..

Berita itu seperti ingin menamparku,
seorang makhluk yang pongah,
mengira bisa menguasai dunia,
nyatanya dengan begitu gampangnya,
dapat tergeletak tak bernyawa..

Yang penting bukan lagi harta..
Yang penting bukan lagi kekuasaan..
Yang penting bukan lagi ketenaran..
Karena semuanya akan tertinggal..

Ketika kembali pada Yang Kuasa,
aku hanya membawa sebentuk hati..

Hati yang seharusnya kujaga tetap putih
hingga detik terakhir nafasku..

Hidup Untuk Hari Ini..=)

Ringkihan keegoisan,
mengalahkan apa yang sebenarnya disebut kasih..

Luapan tangan yang memberi,
kadang terhadang oleh getirnya masa lalu..

Kian membenci,
hati kian sakit..

Lupakan saja yang lalu,
hapuskan egois dan benci..

Hiduplah untuk hari ini..
Tak perlu tertawan masa lalu,
dan tak perlu terpaku pada masa depan..

Hiduplah untuk hari ini,
lakukan sebaik-baiknya yang kita bisa..=)