28 November 2014

Impian

Gugatan dalam hati terus meracau.
Membuat kebisingan akut, 
hingga saya krisis hening.

Tenggelam dalam timbunan mimpi yang belum mewujud.
Masuk ke dalam kepekatan pikir yang kelam.
Apa yang bisa disebut berhasil?

Bagaimana jika ternyata jalan itu belum terarah?
dan pengagungan itu hampa makna?

Maka saya berjalan sendiri.

Limbung.

Memungut serpihan harapan yang tercecer,
sambil memakai topeng.

0 comments: