17 September 2015

Dear Jun #3

Dear Jun,

Mereka bilang aku tak peduli.
aku memang tak ingin jadi orang yang peduli...
peduliku pernah membawa luka.
Kamu paham, kan?

Mereka bilang aku tertutup,
hatiku bertanya-tanya, apa yang bisa mereka lakukan jika aku terbuka?

Aku belajar paham, bahwa mereka tak pernah benar-benar mendengarkan.
Bahwa apa yang kita utarakan hanya ditangkap sebatas pengertian mereka, kemudian disalahartikan.
Lalu apa gunanya keterbukaan itu, Jun?

Seringkali mereka datang meminta pertolongan,
Menyita waktu yang begitu banyak, hingga aku gelagapan menghadapi sisa waktu yang singkat.

Hari ini giliranku, ingin meminta pertolongan, barang sedikit saja.
Tapi mereka tak mau, Jun.
Padahal mereka mampu.

Aku merasa sendiri.

Aku ngga marah, Jun, apalagi dendam.
Kamu jangan salah paham.
Aku cuma ngerasa sendirian di dunia yang super egois ini.

Kamu benar, kalau kita harus berjuang sendiri untuk meraih apa yang kita mau.
Jangan pernah mengandalkan orang lain.
Jadi berkat, jangan jadi yang menyusahkan!

Kamu sering ingatkan itu,
tapi aku juga seringkali lupa dan akhirnya kecewa.

Terima kasih, Jun,
sudah menemani melewati kekecewaanku,
Terima kasih telah mengingatkan ulang.

Aku merasa lebih baik.

0 comments: