05 November 2010

aku.

aku lantas terbelenggu,
dalam setiap tegukan penuh kepahitan,
yang akhirnya kunikmati,
sebagai sebuah tarian yang tak lagi mampu berhenti.

terperangkap.

Dan bahwa segelintir itu tak lagi hanya sedikit,
melainkan ribuan hingga jutaan,
sampai terasa biasa.

tidak, bukan masalah mereka.
kini aku!
dan sejumput asa untuk menjauh.

Pergumulan mencapai asa,
diiringi mata sembab dan bibir yang terus mengucap kata maaf.

diatas ego yang begitu tinggi,
akhirnya terucap pengakuan tak mampu.
mau tak mau harus lari.

0 comments: