Di suatu perenungan,
dia pernah kira dirinya salah jalan,
tapi aneh, tak pernah sedikitpun ada rasa sesal.
Dia memilih jalan sulit.
Atau mungkin, jalan itu memang bukan pilihan.
Karena jalannya selalu terarah.
Barangkali perjalanan sulit itu memang diperhadapkan,
untuk memaksanya berkembang,
membawanya melihat perjuangan orang-orang yang dia cintai,
memberikan kepadanya perasaan berguna.
Masih banyak yang harus dilakukan.
Seperti seorang liliput, dalam taman raksasa luas,
sedikit demi sedikit, mencoba mengukur dan memetakan taman.
Gentar,
tapi tak akan pernah mundur.
Melangkah,
meski harus merangkak.
Takut,
tapi tak akan pernah menyerah.
Karena dia tahu,
kekuatannya tak pernah berasal dari dirinya.
Kekuatan dan arahannya,
berasal dari Sang Ilahi,
Pencipta Alam Semesta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment