Angin malam berhembus.
Dinginnya menusuk tulang.
Ia menyelimuti tubuhnya rapat-rapat.
Ruang di kepalanya terlalu berisik,
berdebat tentang penyesalan dan impian.
Ia,
dulu percaya kalau semua bisa digapai asal mau berusaha.
Terlalu naive.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment