Semakin sendiri.
Ia hidup dalam pikirannya.
Bergelut dalam ketakutan dan kekecewaan
yang tak mudah untuk dimengerti.
Bayangan masa lalu dan masa datang,
berganti dengan cepat dalam benaknya.
Seakan berebutan menjadi yang terutama.
Jengah.
Jeda.
Hidup harus disyukuri, kawan.
0 comments:
Post a Comment