Hari ini saya dapat banyak sekali broadcast message yang mengucapkan selamat natal,
walaupun belakangan ini BB saya sering hang dan sinyalnya sering SOS.
Terima kasih untuk setiap broadcast message yang dikirimkan untuk saya,
begitu bervariasi,
begitu menarik dan kadang ditambah dengan kata-kata yang memotivasi.
tetapi maaf, karena pasti saya tidak akan membalas broadcast message itu.
Bukan, bukan saya sombong dan besar kepala hingga tak mau membalas,
saya hanya merasa kehilangan makna.
Saya kehilangan makna dari setiap ucapan yang terangkai dengan indah,
tetapi penyampaiannya hanya dengan mencentang kotak "select all" yang tertera pada pilihan di broadcast message itu sendiri.
Saya sempat mengkambinghitamkan kemajuan teknologi.
Natal saat saya masih sekolah di tingkat SD dan SMP,
seringkali saya lewati dengan memberikan souvenir maupun kartu natal kepada teman-teman.
Kartu natal tersebut seringkali saya beli secara personal, artinya saya membeli kartu tertentu untuk orang-orang tertentu.
Begitu pula souvenir natal.
Saya ingat, saya pernah membuat hiasan boneka salju sebanyak 50 buah yang saya buat dalam waktu hampir seminggu penuh hanya untuk dibagikan kepada teman-teman saya.
Ketika SMA, ritual kado dan kartu tersebut mulai digantikan secara total dengan SMS.
Menerima SMS ucapan natal,
terutama yang mengandung gambar-gambar yang lucu, sangat membuat saya senang.
Pernah saya membuat suatu folder SMS di HP saya, dengan nama "Christmas Time",
pernah juga saya menghitung jumlah orang yang mengirimkan SMS tersebut
dan menuliskan nama-nama mereka dalam buku harian saya.
Untuk saya, setiap ucapan di hari yang special adalah sangat amat special.
Tiap orang yang memberikan selamat pada saya saat itu,
pasti orang-orang yang peduli,
mau mengeluarkan pulsa ekstra,
waktu ekstra untuk mengkhususkan mengirim ucapan selamat pada saya.
Tapi tahun ini beda.
Ketika saya sekarang punya BB dan fitur broadcast message memudahkan untuk mengirimkan pesan kepada semua orang di daftar contact tanpa terkecuali.
Sebenarnya ini bukan tahun pertama saya melewatkan natal dengan HP itu, tapi saya sudah lupa bagaimana natal tahun lalu.
Saya hanya merasa tahun ini beda.
Saya mengetahui betapa mudahnya fitur tersebut bekerja,
saya pernah menggunakannya untuk mengetest contact,
ketika BB saya baru sembuh dari hang, dlsb.
hanya tinggal mencentang di kotak tanda "select all" dan kemudian klik "send"
maka semua pesan akan terkirim tanpa saya benar-benar tahu pasti saya mengirim kepada siapa saja.
yang saya tahu semua pesan telah terkirim kepada seluruh daftar contact saya.
Sungguh, bukan maksud saya untuk menyindir apalagi menghakimi mereka yang telah mengirimkan pesan-pesan tersebut pada saya,
saya hanya merasa kehilangan makna.
Entah kenapa.
Padahal saya akui pesan yang saya dapat dari hasil broadcast message tersebut sangat bervariasi dan bagus-bagus.
Tapi saya kok lebih senang melihat pesan sederhana yang muncul di BB saya walau hanya sekedar tulisan "Selamat natal, njel.." tetapi tulisan tersebut berwarna hitam yang artinya dikirimkan khusus untuk saya.
Hanya segelintir orang yang masih menjalankan ritual pesan yang dikirim secara personal tersebut.
Hanya sedikit.
Dari sekitar 100 pesan lebih yang saya terima, mengucapkan natal,
mungkin hanya beberapa orang dibawah ini yang mengirimkan pesan personal yang mengucapkan selamat natal untuk saya.
Yang meskipun sangat sederhana, dapat membuat saya terharu karena merasa dipedulikan.
Oktavianus, Monica Gunawan, Marcia Kidarsa, Anita Rijadi, Sally Yanny, Theresia Agustina, Frans Jeremy, Rendy Dijaya, Randy Samuel, Sella, Hillary Tan, Yitno BP, Octavina, Maria Rosa Mystica, Hardijanto Widjaja, Ria Listyo, Ciptoning Hestomo, Yessy Sontani.
Terimakasih teman-teman. :')
25 December 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Memang segala sesuatu yg punya sentuhan pribadi itu memberikan makna lebih.. thx juga, ngel.. :)
smoga kemajuan teknologi ga membuat kita mengurangi makna dan sentuhan pribadi dari pesan2 yg kita kasih ke orang lain...
Post a Comment